Jumat, 01 Mei 2015

Welcome to kabil

Kabil ini adalah daerah penugasanku sekarang, kabil adalah sebuah kelurahan yang berada di kecamatan nongsa, kotamadya batam propinsi kepri, banyak orang yang tidak tau dimana kabil, orang lebih sering menyebut punggur, karna memang di punggurlah banyak pemukiman,

Menurut RTRW ( rencana tata ruang wilayah ) tahun 2004 kalau tidak salah, kelurahan kabil ini di peruntukkan untuk wilayah industri, memang banyak indutri di kelurahan kabil ini, ada sekitar 40 perusahaan dengan berbagai macam hasil olahan indutri, namun yang paling banyak besi,

Di kabil ini juga ada tempat pembuangan sampah terakir di kota batam katanya, memang setelah survei tempat sampah itu besar sekali menggunung, namun sayang pemerintah tidak bisa memanfaatkan sampah itu untuk bisa menyambungkan pulau - pulau yang terpisah, mungkin perbulannya entah berapa ton yang masuk sampah kesitu, soalnya saat aku keluar dari rumah aku selalu dan pasti menjumpai mobil pengangkut sampah yang beroprasi, dan itu setiap hari, dan sampah sampah yang di dalam mobil itu selalu full tidak pernah kosong, dan ketika kami masuk ke dalam tempat pembuangan akhir itu ( TPA ) di dalam itu memang ada penduduknya sekitar 1 RW, ya model rumahnya tepas, ada juga sih yang batu, memang banyak yang menggantung hidup ke pada TPA itu, dengan cara mengumpulkan plastik lalu menjualnya supaya di jadikan bibit plastik,

Selain itu jalan di kabil ini ya sekitar 98% aspal namun sayang aspal itu bergelombang, mungkin karna kontener kontener yang lewat terlalu berlebih muatannya, jadi sehingga banya terjadi kecelakaan, sesudah itu jalannya sunyi cocok untuk tes drive, anak gadis saja kalau bawa motor sering mendahului aku, padahal kecepatan ku sudah 80km/ jam, artinya aku kalah sama anak gadis itu, aku saja kecepatannya 80km/ jam berarti dia kecepatannya lebih dari 80km/ jam, bisa saja 100km/jam, nah mungkin itu salah satu penyebab rawan kecelakaan di kelurahan kabil selain jalannya uang bergelombang, pengemudi melaju dengan kencang, sudah itu rambu2 seperti " HATI-HATI DI DAERAH INI RAWAN KECELAKAAN " dan " HATI - HATI BANYAK ANAK SEKOLAH, KURANGI KECEPATAN " dll, tidak ada, setau ku rambu2 seperti itu tidak di pasang hanya di jalan lintas propinsi, namun kabil ini lintas propinsi mana pikirku, haa yasudahlah,

Di kabil ini juga ada pelabuhan, PLTU, Pertamina, dll, namun kontribusi mereka untuk membangun di daerah wilayah kabil ini tidak ada, rumah saja masih beli, sudah di beli surat - suratnya bukan hak milik lagi tapi Hak guna, belum lagi harganya yang mahal, makanya di kabil ini masih banyak ruli ( rumah liar ) karena ya semua industri tidak ada tanggung jawabnya, maunya itu industri sudah menyiapkan rumah buat mereka tinggal, apalagi katanya kebanyakan karyawan disini adalah orang luar yang di tarik dari luar daerah kabil, dan setelah di tarik di biarkan saja, rumah cari sendiri baju cari sendiri dll, makanya di sini banyak kontrakan dan kos kosan, dan di sini harga kos kosan lumayan tinggi sekitar 600rb/bulan, makan 20rb/ sekali makan, jadi mereka yang merantau karna di tarik perusahaan kemari hanya pas pas di sini aja cukup setelah itu abisss, seharusnya tidak begitu, para investor harus menyediakan semua seperti perusahaan google, mungkin tidak usah di ceritakan lagilah google memenit karyawannya agar mendapatkan loyalitas mereka bekerja,

Setelah itu di kabil ini alam sangat bagus, di sini juga ada bumi perkemahan, dan hutan2 yang masih bisa di olah sehingga mempunyai daya jual yang mahal, namun sayangnya di kelurahan kabil ini hanya di peruntukkan untuk industri saja Jadi panorama alamnya tidak berharga, di sini bunga kantong semar bertaburan di tepi jalan rasa, dan bunga bunga aneh lainnya tersembunyi di dalam bukit2 yang habis kenak keruk, terkadang aku heran ,semua bukit di batam ini habis di keruk, tapi tah kemana perginya tanah ya ng di keruk itu, soalnya tanah daratannya tidak bertambah tambah, segitu segitu aja, tapi aku melihat negara tetangga daratannya terus bertambah, entahlah ??  Dan di kabil ini flora dan faunanya masih sedap mantap, aku sering melihat elang membawa tangkapannya namun karna kamera hp tidak bisa memotonya jadi kejadian itu tidak bisa di abadikan,

Andai saja kabil ini bisa di bikin tempat industri sekaligus pariwisata, pasti daerah ini maju, karna orang - orang akan berdatangan, terus karyawan karyawan yang lelah bekerja seharian bisa memanjakan mata sejenak dan melepas stress sejenak, ya itu semua andai saja, karna semuanya tergantung pemerintah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar